Tanda
dan Gejala Kecukupan Nutrisi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah gizi tidak terlepas dari
masalah makanan karena masalah gizi timbul sebagai akibat kekurangan atau
kelebihan kandungan zat gizi dalam makanan. Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang
melebihi kecukupan gizi menimbulkan masalah gizi lebih yang terutama terjadi di
kalangan masyarakat perkotaan.
Dengan meningkatnya taraf hidup
sebagian masyarakat yang tinggal baik di perkotaan maupun di pedesaan akan
memberikan perubahan pada gaya hidup. Pemilihan makanan yang cenderung menyukai
makanan siap santap dimana kandungan gizinya tidak seimbang. Rata-rata makanan
jenis ini mengandung lemak dan garam tinggi, tetapi kandungan serat yang
rendah. Disamping itu masih banyak masyarakat yang hidup dibawah garis
kemiskinan dimana pemenuhan kebutuhan makanan kurang sehingga timbul masalah
gizi kurang. Oleh karena itu dalam paper ini akan dibahas tentang penilaian
status gizi yaitu dari pengukuran indeks massa tubuh, body massa index, lingkar
lengan atas, dan head to toe.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat dirumuskan
beberapa masalah yaitu :
1.
Bagaimanakah
penilaian status gizi itu?
2.
Apakah yang
dimaksud dengan IMT ?
3.
Bagaimanakah
Body Massa Index yang normal?
4.
Bagaimanakah
lingkar lengan atas?
5.
Bagaimanakah
head to toe itu?
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin penulis capai yaitu untuk dapat
mengetahui tentang penilaian status gizi, IMT, Body Massa Index, LLA, dan head
to toe.
1.4 Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai yaitu kita lebih memahami
tentang tentang penilaian status gizi, IMT, Body Massa Index, LLA, dan head to
toe.
BAB II
PEMBAHASAN
Masalah kekurangan dan kelebihan gizi
pada orang dewasa merupakan masalah penting, karena selain mempunyai resiko
penyakit-penyakit tertentu, juga dapat mempengaruhi produktifitas kerjanya.
Oleh karena itu pemantauan keadaan tersebut perlu dilakukan oleh setiap orang
secara berkesinambungan. Berikut akan dijelaskan mengenai tanda dan gejala kecukupan
nutrisi.
2.1 Penilaian Status Gizi Anak
Ada beberapa cara melakukan penilaian
status gizi pada kelompok masyarakat, yaitu penilaian secara langsung dan
penilaian secara tidak langsung.
a.
Penilaian secara langsung
Penilaian status gizi secara langsung dibagi menjadi
empat penilaian yaitu antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik. Adapun
penilaian dari masing-masing adalah sebagai berikut :
1. Antropometri
Secara umum bermakna ukuran tubuh
manusia. Antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi
tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Dalam pemakaian untuk penilaian status gizi,
antropomteri disajikan dalam bentuk indeks yang dikaitkan dengan variabel lain.
Variabel tersebut adalah sebagai berikut :
a) Umur
Umur sangat memegang peranan dalam
penentuan status gizi, kesalahan penentuan akan menyebabkan interpretasi status
gizi yang salah. Hasil penimbangan berat badan maupun tinggi badan yang akurat,
menjadi tidak berarti bila tidak disertai dengan penentuan umur yang tepat.
Kesalahan yang sering muncul adalah adanya kecenderunagn untuk memilih angka yang mudah seperti 1 tahun; 1,5 tahun; 2
tahun. Oleh sebab itu penentuan umur anak perlu dihitung dengan cermat.
Ketentuannya adalah 1 tahun adalah 12 bulan, 1 bulan adalah 30 hari. Jadi
perhitungan umur adalah dalam bulan penuh, artinya sisa umur dalam hari tidak
diperhitungkan ( Depkes, 2004)
b) Berat Badan
Berat badan merupakan salah satu
ukuran yang memberikan gambaran massa jaringan, termasuk cairan tubuh. Berat
badan sangat peka terhadap perubahan yang mendadak baik karena penyakit infeksi maupun konsumsi makanan yang menurun.
Berat badan ini dinyatakan dalam bentuk indeks BB/U (Berat Badan menurut
Umur) atau melakukan penilaian dengam melihat perubahan berat badan pada saat pengukuran dilakukan, yang dalam penggunaannya memberikan gambaran keadaan kini. Berat badan paling banyak digunakan karena hanya memerlukan satu
pengukuran, hanya saja tergantung pada ketetapan umur, tetapi kurang dapat
menggambarkan kecenderungan perubahan situasi gizi dari waktu ke waktu
(Djumadias Abunain, 1990).
c)
Tinggi Badan
Tinggi badan memberikan gambaran
fungsi pertumbuhan yang dilihat dari keadaan kurus kering dan kecil pendek.
Tinggi badan sangat baik untuk melihat keadaan gizi masa lalu terutama yang
berkaitan dengan keadaan berat badan lahir rendah dan kurang gizi pada masa
balita. Tinggi badan dinyatakan dalam bentuk Indeks TB/U ( tinggi badan menurut umur), atau juga indeks BB/TB ( Berat Badan
menurut Tinggi Badan) jarang dilakukan karena perubahan tinggi
badan yang lambat dan biasanya hanya dilakukan setahun sekali. Keadaan indeks
ini pada umumnya memberikan gambaran keadaan lingkungan yang tidak baik,
kemiskinan dan akibat tidak sehat yang menahun ( Depkes RI, 2004). Berat badan dan tinggi badan adalah salah satu
parameter penting untuk menentukan status kesehatan manusia, khususnya yang
berhubungan dengan status gizi.
2. Klinis
Metode ini, didasarkan atas perubahan-perubahan yang
terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal tersebut dapat
dilihat pada jaringan epitel seperti kulit, mata, rambut, dan mukosa oral atau
pada organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar
tiroid.
3. Biokimia
Adalah suatu pemeriksaan spesimen yang diuji secara
laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh
yang digunakan antara lain: urine, tinja, darah, beberapa jaringan tubuh lain
seperti hati dan otot.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar